Tentang bagaimana kemanusiaan diadu-adankan pada kaki kaki rumput yang mencengkram bumi, dan laut yang menyenandungkan sepi.
Aku berdiri menekan keadaan
Di manakah kemanusiaan?
Di manakah keadilan?.
Manusia tidaklah binatang di hutan belantara tanpa jalan dikakinya, tanpa tujuan ke mana-mana
Di manakah kita bawa sendiri-diri kesah yang menyendiri dan ruang yang mengaduk-aduk api?.
Cintailah apa yang bisa dicintai, kelak ia yang akan menemukanmu dalam gelombang tak bertepi.
Bicaralah pada angin yang tuli, tanyakan pada pohon pagi di makan matahari. Bersiaplah ketika sore dipanggil malam tenggelam bersama aroma kopi.
Kemanusiaan harus diperjuangkan!, tidak diperjualbelikan.
Titik!.
Serasa pagi menyantap roti dan kita-manusia sudah lama mati.
Yogyakarta, November 2020
Komentar
Posting Komentar