Langsung ke konten utama

SAJAK TITIPAN KEPADA KAWAN


Apa yang mau ditakutkan. Takut sudah menjadi babu
Padaku ia minta cumbu 

Apa yang mau disesalkan. Sesal sudah tak layak 
Insan lebih merdeka di perbatasan otak

Ketakuan datang dari jauh membawa celurit dan mesiu
Tapi ia babu, padaku minta cumbu

Dan sesal adalah bayang. Insan bergudang-gudang jalan
Apa yang mau dikhawatirkan, kawan?

Tempat mengabdi sebagai hamba adalah kehidupan. Membakar diri dalam api percintaan, dan mati dalam keberanian adalah kewajiban. 

Hidup mana mungkin kita sesali, bila hidup telah menjadi diri sendiri
Macet dan kelemahan bukan sia-sia di atas meja pertaruhan, bila medan perang masih terbuka lapang

Bumi dan langit semacam tekateki ilahi. Tiada guna pikir 
Tanpa berjalan dalam gelap. Insan tempat lara dan bahagia
Dan di lautan terhambar pengetahuan sedang di daratan tuhan berpesta seharian

Apa yang mau ditakutkan kawan?! 
Bukankah tuhan saban hari berjaga?
Bukankah dunia ini gagap gempita?
Bukankah segala titipan semata?

Apa yang mau disesalkan kawan?!
Bukankah kemarin sudah basi?
Bukankah ujian semua ini?
Bukankah ihwal percintaan 
sudah lama mati direbut bayang-
bayang dunia ini? 

Apalagi?

Apa yang mesti kita takutkan, Kawan?
Apa yang mesti kita khawatirkan, Kawan,?
Adalah kemanusiaan yang dipaksa, diperkosa atas nama hasrat orang-orang bersenjata, dan orang-orang yang sedang berkuasa berhasrat menjadi tuhan di atas segala

Maka tamatlah sajak ini bersama lelehan langit jatuh ke bumi, sedang bumi tidak berdiri lagi. Tamat sudah sajakku ini.

Jalan di Yogyakarta, 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA SEKSI DAN KEMUNAFIKAN

Jelas dan terang pertanyaan itu membeludak menepi pada jidat tanpa doa-doa, tanpa ada  arti apa-apa. Kursi penguasa peta uang negara, sesegukan  anak-anak TK memasari desa-desa. Masyarakat mencekik perut dengan dua puluh  satu jari-jari. Mata mereka berbicara, mulut mereka menganga. Sedang bohlam seukuran kolam menjelma bianglala menepuk-nepuk  di ruangan DPR, KPK, MPR,  Majelis-majelis dan politisi. Aparat negara begitu seksi bermain  adegan Korea. Ada yang melumuri dengan isian nusantara satunya, sibuk obral majinasi  dalam bungkus nasi. Ha ha ha Tontonan telanjang mereka mengamini ejakulasi didemonstrasi, malah pada merah, marah. "Wah.., saya itu banyak mengeluarkan dana, dana itu, dana ini. Ya sudahlah dimaklumi saja,  jika saya berkuasa aliran dananya masuk ke saya" Tolol! Makanya bapak-ibu aparat, kalau disuruh  sekolah itu jangan suka bolos uang mama masuk saku ujung-ujungnya beli plastik kupu-kupu. Beginilah yang terjadi j...

APA GUNA ISLAM

apa guna islam dalam hati bila mulut tajam melukai apa guna islam dalam hati bila kemaksiatan diamini apa guna islam dalam hati bila amanah ditukar korupsi apa guna islam sekalian bila diam dalam kemungkaran apa guna islam sekalian bila aurat dipertontonkan apa guna islam sekalian bila syariat dianggap ancaman apa guna islam sekalian bila tuhan pun diganti uang apa guna islam-islaman toh,  islam tetaplah islam yang kadang orangnya  gagal paham, lalu islam disalahkan toleransi mesti dipahamkan  bengkok kesalahpahaman mesti diluruskan islam bukan agama kawe bukan agama hape bukan pula agama katepe apa guna islam lisan bila dusta di belakang apa guna islam lisan bila budak setan apa guna islam lisan bila panjang tangan ap guna islam sekalian bila dirusak sendiri pelan-pelan yang kadang orangnya  gagal paham, lalu islamnya disalahkan yang kadang orangnya  seperti ikan di atas daratan memandang uang sebagai tuhan apa guna islam-islaman? Cakraningrat, 27/0...