Langsung ke konten utama

PENGUMUMAN



Pengumuman-pengumuman!
Wahai kaum pergerakan!
Kini suara perlawanan digagahi kekuasan
Apakah lupa bagaimana seruan pergerakan 
terus diaungkan?
Apakah bisa seruan perlawanan dikalahkan?

Pengumuman-pengumuman!
Wahai kaum pejuang rakyat!
Lihat bagaimana kekejaman menyerupai 
bunyi tikus got diinjak
Perlawanan akan terus hidup selama penguasa 
bertekuk lutut
di bawah kepentingan yang tidak bertanggung jawab
cukong-cukong melompong
bunyi-bunyian, atribut kebebasan akan terus menjadi 
mimpi buruk

Di mana kamu suara?
berjalanlah di pekat malam
masuki gedung-gedung pemerintah yang korup
bencong-bencong kekuasan, ganyang ketidakadilan 
dan berilah makan orang di bawah jembatan

Di mana kamu kata-kata?
Jerat penguasa yang timpang
serukan perlawanan di jalan-jalan, di pasar, 
gedung-gedung pendidikan, kebun petani yang gagal 
dan juga di tempat-tempat manusia tertindas kelaparan

Lawan jangan mundur!
Jangan mau diatur-atur!
Wiji Thukul akan terpukul melihat perlawanan 
dinomersekiankan
Negara akan terus kehilangan orang
diculik dan diasingkan
Gus-dur akan senang jika kemanusiaan diagungkan
Dan Bung Karno akan bersuara lantang!

Wahai generasi-generasi bangsa, warna merah bendera Indonesia adalah darah pejuang dan warna putih itu janji kesetian!

Lalu tuan Rendra menuliskan puisinya
membaca dengan gagah
Penonton mendengar seksama disusul 
tepuk tangan meriah

Pengumuman-pengumuman!
Perlawanan harus tetap diaungkan!
Pemerintah akan manja adanya jika para mahasiswa 
dan pendidik hanya kelar menjalankan ujian sedang masyarakat masih banyak yang lapar dan lonte-lonte 
terus menjajah tubuhnya

Pengumuman-pengumuman!
Gedung-gedung pendidikan hanya dibuat 
rak-rak buku berdebu,
pengetahuan menjadi ajang mencari kursi kekuasaan
Di mana kamu kaum pergerakan?
lawan penindasan!
lawan ketidakadilan!
lawan penyimpangan, korupsi, 
penyalahgunaan kekuasan,
lawan suara yang dibungkam

Panjang umur perlawanan
Lawan!

Rumah Teater, 26 Agustus 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA SEKSI DAN KEMUNAFIKAN

Jelas dan terang pertanyaan itu membeludak menepi pada jidat tanpa doa-doa, tanpa ada  arti apa-apa. Kursi penguasa peta uang negara, sesegukan  anak-anak TK memasari desa-desa. Masyarakat mencekik perut dengan dua puluh  satu jari-jari. Mata mereka berbicara, mulut mereka menganga. Sedang bohlam seukuran kolam menjelma bianglala menepuk-nepuk  di ruangan DPR, KPK, MPR,  Majelis-majelis dan politisi. Aparat negara begitu seksi bermain  adegan Korea. Ada yang melumuri dengan isian nusantara satunya, sibuk obral majinasi  dalam bungkus nasi. Ha ha ha Tontonan telanjang mereka mengamini ejakulasi didemonstrasi, malah pada merah, marah. "Wah.., saya itu banyak mengeluarkan dana, dana itu, dana ini. Ya sudahlah dimaklumi saja,  jika saya berkuasa aliran dananya masuk ke saya" Tolol! Makanya bapak-ibu aparat, kalau disuruh  sekolah itu jangan suka bolos uang mama masuk saku ujung-ujungnya beli plastik kupu-kupu. Beginilah yang terjadi j...

APA GUNA ISLAM

apa guna islam dalam hati bila mulut tajam melukai apa guna islam dalam hati bila kemaksiatan diamini apa guna islam dalam hati bila amanah ditukar korupsi apa guna islam sekalian bila diam dalam kemungkaran apa guna islam sekalian bila aurat dipertontonkan apa guna islam sekalian bila syariat dianggap ancaman apa guna islam sekalian bila tuhan pun diganti uang apa guna islam-islaman toh,  islam tetaplah islam yang kadang orangnya  gagal paham, lalu islam disalahkan toleransi mesti dipahamkan  bengkok kesalahpahaman mesti diluruskan islam bukan agama kawe bukan agama hape bukan pula agama katepe apa guna islam lisan bila dusta di belakang apa guna islam lisan bila budak setan apa guna islam lisan bila panjang tangan ap guna islam sekalian bila dirusak sendiri pelan-pelan yang kadang orangnya  gagal paham, lalu islamnya disalahkan yang kadang orangnya  seperti ikan di atas daratan memandang uang sebagai tuhan apa guna islam-islaman? Cakraningrat, 27/0...