Langsung ke konten utama

LELAKI YANG MATI ATAS NAMA CINTA



:Zara

Memetik bintang di bola matamu 
masuk ke tubuh malam yang tua
rembulan gugur dari wajahmu
angin berkabar pagi tiba

Dalam sajak yang patuh 
rembulan kucumbu
embun menetes dari subuh
sajakku merah di bibirmu

Manisku!
saban malam adalah perjumpaan kita
bau dupa doa melambung ke angkasa 
lihat betapa aku sungguh mencinta
aku peluk kamu sampai maut tiba

Cantikku!
di ujung pagi yang basah 
cinta mekar bunga-bunga
rindu kita ternakkan 
dan perjumpaan bukan 
sekadar perjamuan
namun, pergulatan jiwa 
mesti kita luruskan

Bola matamu teduh, 
bibirmu merona 
aku lelaki berani 
menantang maut 
pada rembulan berkilat cahaya

lelaki yang tak mau sia-sia 
menanggung nasibnya
dan lelaki yang mati 
atas nama cinta

Cakraningrat, 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA SEKSI DAN KEMUNAFIKAN

Jelas dan terang pertanyaan itu membeludak menepi pada jidat tanpa doa-doa, tanpa ada  arti apa-apa. Kursi penguasa peta uang negara, sesegukan  anak-anak TK memasari desa-desa. Masyarakat mencekik perut dengan dua puluh  satu jari-jari. Mata mereka berbicara, mulut mereka menganga. Sedang bohlam seukuran kolam menjelma bianglala menepuk-nepuk  di ruangan DPR, KPK, MPR,  Majelis-majelis dan politisi. Aparat negara begitu seksi bermain  adegan Korea. Ada yang melumuri dengan isian nusantara satunya, sibuk obral majinasi  dalam bungkus nasi. Ha ha ha Tontonan telanjang mereka mengamini ejakulasi didemonstrasi, malah pada merah, marah. "Wah.., saya itu banyak mengeluarkan dana, dana itu, dana ini. Ya sudahlah dimaklumi saja,  jika saya berkuasa aliran dananya masuk ke saya" Tolol! Makanya bapak-ibu aparat, kalau disuruh  sekolah itu jangan suka bolos uang mama masuk saku ujung-ujungnya beli plastik kupu-kupu. Beginilah yang terjadi j...