: Kuni Sangadati
angin berkabar duka
jatuh hujan dari mata
terkenang masa silam
jatuh kepada bayang
bintang-bintang kejar-kejaran
mulai tumbang dihajar kesepian
mengenang lagi bayangmu
hatiku tertusuk belati segenap penjuru
kesepian adalah ketakutan
dan tidur di rumah duka adalah
keterpaksaan. Tapi bagaimana aku keluar
jika nasib tak berpihak sejurus wajah kemudian
aku adalah debu dibawa angin
dan kamu daun kuncup kering
cinta kita senasib sepesakitan
dihadang gelombang pemberontakan
rinduku berduka mengenangmu
cintaku berlumpur darah mengejarmu
sia-sia rumah bertumpu dari kabut
sia-sia hatiku manggut-manggut
malam kian pudar dijemput fajar
tapi rindu kian mengejar
dingin mulai terasa
masuk ke tulang-tulang
kamu aku rindukan, bayang!
Yogyakarta, 20/06/2022
Komentar
Posting Komentar