Langsung ke konten utama

ANTRI GILIRAN


Tubuh kemarau kulit-kulit manusia 
seperti  biji kurma kering. Pagi buta mencari nafkah
Akhirat tolong dijaga.

Sepanjang kaki menginjak, tangan menggenggam
Belum rejekinya, maka tunggu saja
Akhirat tolong dijaga.

Sejauh mana manusia mencari harta, keringat bau sampah
Sia-sia jika shalat tidak dijaga.

Boleh saja dunia dicari, harta benda diharapkan diri.
Akhirat tetap dijaga perbaiki hati.

Musim kemarau sampai datang hujan lagi
Manusia menunggu mati.
Bagaimana akhlak, budi pekerti mengajarkan 
tidak iri dan dengki.

Pertanyaan di liang lahat sulit bagi manusia
Lupa shalat, lupa silaturrahim
Jaga shalat dari mulai sampai baligh.

Dari mata-mata kehidupan di bumi
Tiada kemuliaan selain keyakinan pada pencipta
Iman dan ketakwaan bukan harta pun juga kursi kekuasaan.

Hidup di bumi menunggu mati.
Giliran ditanya di alam mahsyar nanti,
Akhirat dijaga perbaiki diri.

Taati aturan agama jangan dibuat main. Norma adalah aturan bukan pelampiasan atau juga panjat sosial.

Di bumi pinjaman ini manusia di tuntut untuk mengabdi
Bukan semena-mena dan menyombongkan diri
Manusia menunggu giliran mati.

Bagaimana kerakusan manusia bisa benar adanya? 
Ingat kisah Qorun dan kekayaannya ditelan bumi,
Fira'un mengaku Tuhan di laut merah mati.

Boros dan berlebihan tidak boleh,
seperti manusia sifatnya meleleh.

Sejauh mana manusia menginginkan kaya raya, mobil, istana, pesawat pribadi berjejer di halaman rumah, istri cantik jelita, kursi kekuasan dari emas dan perak, uang bergudang-gudang, jaringan kerja mendunia,
sia-sia jika tuhan pun tidak ditakutinya.

Rumah Teater, Agustus 2020


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA SEKSI DAN KEMUNAFIKAN

Jelas dan terang pertanyaan itu membeludak menepi pada jidat tanpa doa-doa, tanpa ada  arti apa-apa. Kursi penguasa peta uang negara, sesegukan  anak-anak TK memasari desa-desa. Masyarakat mencekik perut dengan dua puluh  satu jari-jari. Mata mereka berbicara, mulut mereka menganga. Sedang bohlam seukuran kolam menjelma bianglala menepuk-nepuk  di ruangan DPR, KPK, MPR,  Majelis-majelis dan politisi. Aparat negara begitu seksi bermain  adegan Korea. Ada yang melumuri dengan isian nusantara satunya, sibuk obral majinasi  dalam bungkus nasi. Ha ha ha Tontonan telanjang mereka mengamini ejakulasi didemonstrasi, malah pada merah, marah. "Wah.., saya itu banyak mengeluarkan dana, dana itu, dana ini. Ya sudahlah dimaklumi saja,  jika saya berkuasa aliran dananya masuk ke saya" Tolol! Makanya bapak-ibu aparat, kalau disuruh  sekolah itu jangan suka bolos uang mama masuk saku ujung-ujungnya beli plastik kupu-kupu. Beginilah yang terjadi j...

APA GUNA ISLAM

apa guna islam dalam hati bila mulut tajam melukai apa guna islam dalam hati bila kemaksiatan diamini apa guna islam dalam hati bila amanah ditukar korupsi apa guna islam sekalian bila diam dalam kemungkaran apa guna islam sekalian bila aurat dipertontonkan apa guna islam sekalian bila syariat dianggap ancaman apa guna islam sekalian bila tuhan pun diganti uang apa guna islam-islaman toh,  islam tetaplah islam yang kadang orangnya  gagal paham, lalu islam disalahkan toleransi mesti dipahamkan  bengkok kesalahpahaman mesti diluruskan islam bukan agama kawe bukan agama hape bukan pula agama katepe apa guna islam lisan bila dusta di belakang apa guna islam lisan bila budak setan apa guna islam lisan bila panjang tangan ap guna islam sekalian bila dirusak sendiri pelan-pelan yang kadang orangnya  gagal paham, lalu islamnya disalahkan yang kadang orangnya  seperti ikan di atas daratan memandang uang sebagai tuhan apa guna islam-islaman? Cakraningrat, 27/0...