Berbekal rindu aku pulang kampung
di jalanan rindu sebagai teman peluk
bersandingan dalam bus sesak
tumpangan. Berbekal rindu aku pulang
Kamu muncul dari pikiran
Rindu kutimang-timang agar tak jatuh
dari pangkuan kursi bus goyang-goyang.
Dik, dari jendela bus angin bertabrakan
wajah debu jalanan delapan jam.
Gesekan ban ke muka jalan menjadi
teman nyanyian, dan aku menulis
wajahmu ke dalam kertas ingatan
sewaktu perjalanan bus miring kiri
kanan.
Berbekal rindu aku pulang kampung
Padamu, Dik, rindu kutabung. Apabila
bus sampai tujuan jangan salahkan
rindu berciuman diam-diam kepada
haru dan tangisan.
Dik, padamu aku pulang mengenal lagi
kehangatan lama, menjumpai lagi
percintaan yang nyata.
2022
Komentar
Posting Komentar