Langsung ke konten utama

PAK TANI



Petani yang membajak sawah dengan kesah airmatanya 
Tumpah diinjak penguasa. Petani berbaju keringat dikepung 
harap berapa bulan ke depan dipaksa bayar hutang.

O!, petani di ladang yang compang-camping
injakkan kakimu ke perut bumi. Siram kegersangan negeri.
Jangan biar rencana-rencana busuk menjual kekayaan bumi
mengamuk seperti orang mabuk.

O, petani yang mandiri makan sendiri hasil bumi,
jangan dijual lagi. Penguasa akan lunglai lututnya.
Biarkan mereka memakan daging sesama temanya lalu
pengkhianat 

Berkata;

Kamu tidak becus mengoptimalisasi negeri!. 
Mereka melucuti pakaian lalu lari.

O!, petani yang dilanda lapar. Katakan pada anak cucumu
besok ladang tumbuh rumah-rumah, minyak, emas dan batu 
bara dijaga ladangnya, karena besok perusak akan datang 
serupa uang dan rumah-rumah mewah. Menggoyahkan hati 
nurani manusia


Innalillah!

Petani mengangkat cangkul, garu, parang simbol kemakmuran.
Traktor mangkrak dimakan rayap. Petani tidur makan lahap.
Keringat harum berubah jarum menggigit tubuh petani
menusuk-nusuk hati rakyat kelaparan. Rakyat seperti 
serigala mengaung lalu mati kelaparan dibawa petani ke 
dalam tanah.


Ditanyakan kepada malaikat,
Malaikat tidak menjawab malah balik tanya

Marrobuka?
Mannabiyuka?
Madzinuka?
Ma kitabuka?
Aina qiblatuka?
Man ikhwanuka?

Petani mencangkul kuburnya keluar dengan geram di mulutnya.
Petani datang kepada penguasa mengabarkan tentang 
adzab, kubur yang gelap. Gigi malaikat yang menyundul 
tujuh lapis langit.


Mengakar tujuh lapis bumi
Petani menangis

Cucu-cucuku!
Sembah Allah jangan sekutukan, apalagi karena uang,
jabatan karena kelaparan dan hujatan

Janji Allah hak dan menakutkan. 


Yogyakarta, 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA SEKSI DAN KEMUNAFIKAN

Jelas dan terang pertanyaan itu membeludak menepi pada jidat tanpa doa-doa, tanpa ada  arti apa-apa. Kursi penguasa peta uang negara, sesegukan  anak-anak TK memasari desa-desa. Masyarakat mencekik perut dengan dua puluh  satu jari-jari. Mata mereka berbicara, mulut mereka menganga. Sedang bohlam seukuran kolam menjelma bianglala menepuk-nepuk  di ruangan DPR, KPK, MPR,  Majelis-majelis dan politisi. Aparat negara begitu seksi bermain  adegan Korea. Ada yang melumuri dengan isian nusantara satunya, sibuk obral majinasi  dalam bungkus nasi. Ha ha ha Tontonan telanjang mereka mengamini ejakulasi didemonstrasi, malah pada merah, marah. "Wah.., saya itu banyak mengeluarkan dana, dana itu, dana ini. Ya sudahlah dimaklumi saja,  jika saya berkuasa aliran dananya masuk ke saya" Tolol! Makanya bapak-ibu aparat, kalau disuruh  sekolah itu jangan suka bolos uang mama masuk saku ujung-ujungnya beli plastik kupu-kupu. Beginilah yang terjadi j...

APA GUNA ISLAM

apa guna islam dalam hati bila mulut tajam melukai apa guna islam dalam hati bila kemaksiatan diamini apa guna islam dalam hati bila amanah ditukar korupsi apa guna islam sekalian bila diam dalam kemungkaran apa guna islam sekalian bila aurat dipertontonkan apa guna islam sekalian bila syariat dianggap ancaman apa guna islam sekalian bila tuhan pun diganti uang apa guna islam-islaman toh,  islam tetaplah islam yang kadang orangnya  gagal paham, lalu islam disalahkan toleransi mesti dipahamkan  bengkok kesalahpahaman mesti diluruskan islam bukan agama kawe bukan agama hape bukan pula agama katepe apa guna islam lisan bila dusta di belakang apa guna islam lisan bila budak setan apa guna islam lisan bila panjang tangan ap guna islam sekalian bila dirusak sendiri pelan-pelan yang kadang orangnya  gagal paham, lalu islamnya disalahkan yang kadang orangnya  seperti ikan di atas daratan memandang uang sebagai tuhan apa guna islam-islaman? Cakraningrat, 27/0...