Pemuda!
Lihat bagaimana nasib nyawa bergelimpangan di trotoar
kehidupan. Lihat bagaimana permainan dadu kekuasan
di tengah himpitnya ekonomi dan boroknya hutang.
Pemuda!
Lihat mimpi diinjak atas dasar jalur cepat. Lihat harapan
dibakar atas dasar patahnya kaki pencarian. Lihat pula
akhlak tidak dipakai sebab lingkungan tidak lagi
mengenalnya.
Pemuda!
Lihat negerimu yang aut autan, tak berambut, memesan,
jelek, dan kudisan. Lihat negerimu yang kering, kudisan,
jelek, dan kutilang. Lihat para tuan-tuanmu telah menjual
negerimu sampai darah penghabisan.
Pemuda!
Lihat keadilan sudah muram dan usang. Lihat kemanusian
sebatas berlaku pada teman, tidak pada nyata kehidupan. Lihat kursi kekuasaan hanya jembatan uang berbantal, takut pada kesalahan, dan mengeram dalam kedzoliman.
Pemuda!
Lihat betapa rakyat bersitegang dengan keadaan sekadar
menutup lapar dan menyiram kerongkongan kala panas
menyerang. Lihat betapa rakyat diadu domba dan
disalahkan sebagai tersangka atas dasar hukum sumbang,
dan ketiadakadilan yang merajalela.
Pemuda!
Lihat bagaimana kehidupan kita sudah koyak dan berantak. Bosan sebagai bantal, berkelahi dengan keadaan yang bisa
dikenalinya tanpa cecap dan kata-kata.
2022
Komentar
Posting Komentar