Langsung ke konten utama

CINTAKU KEPADAMU



: Aisyah Puspita

Hujan air mata tiadalah tanda cinta bagi hati yang berduka.

Cintaku kepadamu adalah langit sebagai payung dan selimutku adalah bumi
Cintaku kepadamu adalah seorang pengembala domba di musim salju
Cintaku kepadamu adalah bayi yang lahir dari rahim ibu
Cintaku kepadamu negeri di dalam tubuh
Cintaku kepadamu adalah syair cinta di taman Kausar

Ilalang terbang di atas pusara cinta, cinta naik raja di ubun pujangga. 
Aku memetik sekuntum bunga antara gunung-gunung dan samudra. 

Cintaku kepadamu adalah mumtaz
Cintaku kepadamu adalah kamilah
Cintaku kepadamu hidup di antara manusia

Hujan petir bergumuruh, ia asing di telinga.
Panasnya rindu, ia meledak dalam kalbu.

2020.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA SEKSI DAN KEMUNAFIKAN

Jelas dan terang pertanyaan itu membeludak menepi pada jidat tanpa doa-doa, tanpa ada  arti apa-apa. Kursi penguasa peta uang negara, sesegukan  anak-anak TK memasari desa-desa. Masyarakat mencekik perut dengan dua puluh  satu jari-jari. Mata mereka berbicara, mulut mereka menganga. Sedang bohlam seukuran kolam menjelma bianglala menepuk-nepuk  di ruangan DPR, KPK, MPR,  Majelis-majelis dan politisi. Aparat negara begitu seksi bermain  adegan Korea. Ada yang melumuri dengan isian nusantara satunya, sibuk obral majinasi  dalam bungkus nasi. Ha ha ha Tontonan telanjang mereka mengamini ejakulasi didemonstrasi, malah pada merah, marah. "Wah.., saya itu banyak mengeluarkan dana, dana itu, dana ini. Ya sudahlah dimaklumi saja,  jika saya berkuasa aliran dananya masuk ke saya" Tolol! Makanya bapak-ibu aparat, kalau disuruh  sekolah itu jangan suka bolos uang mama masuk saku ujung-ujungnya beli plastik kupu-kupu. Beginilah yang terjadi j...