: Aisyah Puspita
Hujan air mata tiadalah tanda cinta bagi hati yang berduka.
Cintaku kepadamu adalah langit sebagai payung dan selimutku adalah bumi
Cintaku kepadamu adalah seorang pengembala domba di musim salju
Cintaku kepadamu adalah bayi yang lahir dari rahim ibu
Cintaku kepadamu negeri di dalam tubuh
Cintaku kepadamu adalah syair cinta di taman Kausar
Ilalang terbang di atas pusara cinta, cinta naik raja di ubun pujangga.
Aku memetik sekuntum bunga antara gunung-gunung dan samudra.
Cintaku kepadamu adalah mumtaz
Cintaku kepadamu adalah kamilah
Cintaku kepadamu hidup di antara manusia
Hujan petir bergumuruh, ia asing di telinga.
Panasnya rindu, ia meledak dalam kalbu.
2020.
Komentar
Posting Komentar