Langsung ke konten utama

ANTARA SEKSI DAN KEMUNAFIKAN




Jelas dan terang pertanyaan itu membeludak
menepi pada jidat tanpa doa-doa, tanpa ada 
arti apa-apa.

Kursi penguasa peta uang negara, sesegukan 
anak-anak TK memasari desa-desa.

Masyarakat mencekik perut dengan dua puluh 
satu jari-jari. Mata mereka berbicara,
mulut mereka menganga.

Sedang bohlam seukuran kolam
menjelma bianglala menepuk-nepuk 
di ruangan DPR, KPK, MPR, 
Majelis-majelis dan politisi.

Aparat negara begitu seksi bermain 
adegan Korea.

Ada yang melumuri dengan isian nusantara
satunya, sibuk obral majinasi 
dalam bungkus nasi.

Ha ha ha
Tontonan telanjang mereka mengamini ejakulasi
didemonstrasi, malah pada
merah, marah.

"Wah.., saya itu banyak mengeluarkan dana,
dana itu, dana ini. Ya sudahlah dimaklumi saja, 
jika saya berkuasa aliran dananya masuk ke saya"

Tolol!
Makanya bapak-ibu aparat, kalau disuruh 
sekolah itu jangan suka bolos
uang mama masuk saku
ujung-ujungnya beli plastik
kupu-kupu.

Beginilah yang terjadi jika negara dipimpin
aparatur yang sok tahu, penguasa-penguasa palsu
hanya kekuasaan-kekuasaan
kekuasaan, uang di mata mereka.

Kami rakyat tidak bodoh!
Kami rakyat tidak tololo!
Kami rakyat tidak bloon!

Telanjangi penguasa-penguasa munafik!

Hidup rakyat!
Hidup rakyat!
Hidup rakyat!

Bakar hasud di hati mereka,
turunkan keinginan selokan
menyimpang mereka!

Tuhan, yang maha Taufik!
sirami kegersangan hati mereka
kami rakyat hanya ingin merdeka;
merdeka dari perut aparatur yang buncit,
merdeka dari janji-janji yang gampang 
muntah dan berserakan,
merdeka dari ambisi sebilah piring saja.

Angin membawa bau keringat seorang
di sepanjang jalan
mematung layaknya patung pancoran.

Seminggu lalu, dia pergi dari rumah
menanggal pisah
mengalungkan janji merdeka
pada anak-anak dan istri tercinta.

Di negeriku hujan-hujan batu sudah biasa
sarjana-sarjana menjadi penjajah koran, 
lumrah adanya.
di negeriku masuk kerja bagi yang kosongan
tidak akan ada ruang. Hanya mereka yang punya
orang dalam satu menit saja, langsung kerja
lapangan.

Begitu seksi model-model negeriku;
ada yang menjadi badut,
ada pula yang mengaku-ngaku superhero,
ada yang suka nyinyir bencong-bencong di lampu merah,
padahal mereka sendiri yang membuka BH, rok 
beserta jajanan uang negara.

Maling teriak maling
kucing meong meraung-raung
tentara asyik mendengkur
kucing asyik membawa pentungan
ronda sehari-semalam.

Kucing!
Wah, semoga kamu tidak
menjadi korban selanjutnya
si maling.

Rumah Teater, Mei 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA GUNA ISLAM

apa guna islam dalam hati bila mulut tajam melukai apa guna islam dalam hati bila kemaksiatan diamini apa guna islam dalam hati bila amanah ditukar korupsi apa guna islam sekalian bila diam dalam kemungkaran apa guna islam sekalian bila aurat dipertontonkan apa guna islam sekalian bila syariat dianggap ancaman apa guna islam sekalian bila tuhan pun diganti uang apa guna islam-islaman toh,  islam tetaplah islam yang kadang orangnya  gagal paham, lalu islam disalahkan toleransi mesti dipahamkan  bengkok kesalahpahaman mesti diluruskan islam bukan agama kawe bukan agama hape bukan pula agama katepe apa guna islam lisan bila dusta di belakang apa guna islam lisan bila budak setan apa guna islam lisan bila panjang tangan ap guna islam sekalian bila dirusak sendiri pelan-pelan yang kadang orangnya  gagal paham, lalu islamnya disalahkan yang kadang orangnya  seperti ikan di atas daratan memandang uang sebagai tuhan apa guna islam-islaman? Cakraningrat, 27/0...